Jumat, 29 Februari 2008

Kerajaan Islam Samudra Pase

Jauh sebelum Kerajaan samudra Pase berdiri diwilayah tersebut telah berdiri kerajaan kecil. Raja yang memimpin diberi gelar Meurah, antara lain negeri Jeumpa,Samudra Tanoh Data. Dinegeri tanoh Data sekarang sekitar Cot Girek,Aceh utara) apada tahun433 H datang seorang Mubaligh bernama Meurah Khair,beliau adalah keluarga sulthan Mahmud Peureulak. Dengan usaha beliu inilah akhirnya islam berkembang ditanoh data.Kemudian juga beliau diangkat menjadi Raja pertama yang bergelar Maharaja Mahmud Syah juga disebut Meurah Giri tahun 433-470 H(1042-1078M). Pada tahun 560 H (1166M) datang seorang ulama dari Mekkah yang ingin melihat perkembangan Kerajaan Islam Samudra Pase beliau bernama Syekh Abdullah Arief dan sebagai kenang-kenangan beliau memberi gelar untuk raja yaitu Sulthan Al Kamil atau Meurah Nur.
Dimasa pemerintahan Sulthan Al Kamil banyak berdatangan tokoh0tokoh pemimpin dan ulama besar dari malabar dan sarkasih, salah satu pendatang ini kemudian diangkat menjadi panglima
perang kerajaan samudra pase yaitu Qaidul Mujahidin Maulana Naina bin Naina Al-Malabri. Beliau wafat pada bulan Syawal tahun 623 H (1226 M) makamnya berada diMeunasah Ple Geudong (yang terkenal dengan Kubur Tengku Cot Mamplam). Ada juga seorang ulama yang diangkat menjadi Perdana Mentri yaitu Quthbulma 'aly Abdurahman Al-Pasy yang wafat pada bulan Zulqaidah tahun 610 H dikebumikan diGeudong dan terkenal dengan nama Kubur Tengku Di Iboh. Kemudian ada juga ahli Fikir Syeikh Ya'kub Blang Raya dan makamnya dikenal dengan sebutan Kubur tengku Jirat Raya. Kerajaan Samudra pase telah berkembang dan mempunyai lambang-lambang kerajaan, angkatan perang,angkatan laut,serta angkatan darat yang solid.Selain itu kerajaan ini telah mempunyai Lembaga Kabinet dan yang menjadi perdana mentri pertama yaitu Sri kaya Said Khiatudin. ada juga Lembaga Mahkamah Agung, dan Lembaga Kementrian Luar Negeri. Dimasa Pemerintahan Muhammad Malikud Dhahir9688-725H) Kerajaan Islam peureulak disatukan dengan Kerajaan Islam Samudra Pase. Pada tahun 750-796H Kerajaan Majapahit bekerjasama dengan Kerajaan Siam menyerang Samudra Pase yang dipimpin oleh panglima perang Patih Nala. Dan meraka berhasil menculik Raja Zainul Abidin,oleh kerananya rakyat melakukan perang gerilya hingga pasukan majapahit meninggalkan samudra pase dengan membawa tahanan perangnya, para tahanan inilah yang mengembangkan islam dijawa kemudian hari. Adapun sulthan ZainulAbidin kemudian tewas akibat perebutan kekuasaan,dan raja terakhir samudra pase adalah Sulthan Abdullah yang mangkat pada tahun 1513 M.

Kamis, 28 Februari 2008

Aceh dizaman pemerintahan kerajaan

1.1 KERAJAAN PEUREULAK

Berdasarkan catatan sejarah yang pernah ada, diAceh pada awalnya banyak kerajaan yang tersebar seluruh Aceh baik kerajaan besar maupun kecil. DiAceh Besar misalnya pada waktu dulu pernah ada beberapa kerajaan seperti, Kerajaan Indra Patra,Kerajaan Indra Purba, diPidie Berdiri Kerajaan Pedir, DiAceh Tengah ada Kerajaan Linge dan banyak lagikerajaan-kerajaan kecil yang tersebar seluruh Aceh. Pada waktu Islam belm masuk Aceh di Peureulak telah berdiri kerajaan yang berasal dari keturunan Raja Siam (Syahir Nuwi). Pada tahun173 H (800 M) dibandar Peureulak berlabuh sebuah kapal dari Kambay (gujarat) yang dinahkodai oleh Khalifah, selain menjadi saudagar,pedagang tersebut juga berperan sebagai mubaligh yang berdakwah tentang ajaran islam. Dengan usaha meraka itulah maka masuk Islamlah sebagian besar penduduk Kearajaan Peureulak.
Kurang darisetengah abad diPeureulak telah terorganisir masyarkat islam yang terdiri dari penduduk pribumi dan orang-orang keturunan, maka pada tanggal 1 Muharam 225H (840 M) meraka mendirikan Kerajaan Islam Peureulak yang dipimpin oleh Raja pertamanya adalah Sulthan Alaidin Saiyid Maulana Abdul Azis Syah, 225-249 H (840-864 M).
Mazhab/aliran yang pertama masuk kepeureulak adalah aliran Syiah. Pada waktu pemerintahan Sulthan Alaidin Saiyid maulana Abbas Syah(274-300 H) masuk aliran politik Ahlus Sunnah Wal Jamaah. Karena pertentangan paham politik dan pengaruh maka terjadilah perang saudara selama 2 tahun dan selama itu pula kerajaaan Peureulak tidak mempunyai Raja. Pada tahun 334-361 H kembali terjadi perang saudara antara pengikut Syaih dan Ahlus Sunah Wal Jamaah, dan akhirnya masing-masing mengangkat Raja atau Sulthan sendiri. Pada Tahun 375 H Kerajaan Sriwijaya menyerang Kerajaan peureulak tapi kemudian dapat dipukul mundur oleh tentara Peureulak. Pada tahun622-662 H Sulthan makhdum Alaidin Malik Muhammad Amin SyahII Johan Berdaulat mengawinkan putrinya Retna Keumala dengan Raja Malaka Sulthan Muhammad Syah bergelar Pramesywara Iskandar Syah dan putrinya yang kedua yaitu Purti Ganggang dikawinkan dengan RAja dari Pase yaitu Meurah Silu (Malikul Saleh). Perkawinan tersebut merupakan perkawinan politik.
Kerajaan Peureulak adalah kerajaan yang telah mempunyai kebudayaan, ini dapat dilihat dari adanya hubungan luar negeri dengan kerajaan Malaka,India,Arab dan Persia. Adanya Angkatan Perang yang sudah teratur, Kemakmuran ekonomi seperti perdagangan, pertanian serta terdapat pusat ilmu pengetahuan atau Dayah yaitu Dayah Cot Kala yang dipimpin oleh seorang Ulama Besar yaitu Tengku Muhammad Amin dengan gelar Tengku Cot Kala.